Ketika
di kantor yang lama, saya seringkali diberi peringatan oleh atasan karena
kinerja yang kurang memuaskan. Setelah itu saya mencoba memperbaiki diri dengan
cara selalu berpura-pura rajin untuk “menjilat” atasan saya itu. Setiap hari
saya selalu mencoba tampil sibuk dengan muka berkerut, lengkap dengan mata yang
lekat tak pernah lepas dari layar komputer.
Sampai
pada suatu sore, kebetulan di kantor hanya tinggal saya dan atasan, sedangkan
pegawai lain sudah lebih dulu pulang. Untuk menjalankan misi pura-pura rajin,
saya sengaja tak pulang seolah masih sibuk megerjakan tugas kantor. Saya pun
berakting pura-pura menelepon beberapa klien dengan suara keras, berharap
atasan menyangka saya sibuk mencari konsumen.
Setelah
saya kira cukup, saya pun menaruh ponsel di dekat mouse komputer, dan mulai membuka situs porno sambil memasang headphone untuk mendengarkan suaranya.
Seperti biasa saya sok sibuk membaca file
dengan mimik serius. Karena terlalu asyik, saya tak sadar ketika tahu-tahu
atasan saya sudah berada di belakang saya.Dengan panik saya
mencoba menutup window site yang saya
buka dengan cara klik mouse
berulang-ulang, tetapi tidak bisa. Atasan saya cuma berkata,”Klik mouse-nya dong, bukan handphone-nya. Dan lain kali kalau
menonton film porno, colok dulu kabel speaker-nya
supaya satu kantor tidak perlu ikut mendengar!” Ternyata saya tidak sadar kalau
kabel headphone yang saya pakai lupa
dicolokkan ke port-nya. Keesokan
harinya saya pun dipanggil dan resmi mendapatkan surat peringatan dari
perusahaan.(Joy, Jakarta)