[tentoinfo™ | info dalam ringkasan 10]

REVIEW FILM : GARUDA DI DADAKU

Senin, 28 April 2014 | komentar



Garuda di Dadaku bercerita tentang seorang anak bernama Bayu (Emir Mahira) yang mempunyai impian masuk timnas U-13 Indonesia, namun sayangnya keinginannya ini ditentang keras oleh kakeknya yang kolot, Pak Usman (Ikranagara). Tapi dibantu oleh temannya Heri (Aldo Tansani) yang juga pecinta sepak bola, Bayu akhirnya berhasil bertemu dengan pelatih sepakbola dan lolos uji seleksi timnas. Yaa pokoknya inti ceritanya begitulah, si Bayu ini harus berjuang sekuat tenaga untuk membuat mimpinya menjadi pemain sepak bola hebat tercapai, meskipun banyak halangan yang harus dihadapi.


Komentar : Suatu hari di tahun 2009 sepupu saya yang boleh dibilang lagi “kelebihan” duit mengajak saya dan adiknya untuk nonton film Garuda Di Dadaku di Cinema21 yang berlokasi di bilangan Setiabudi Jakarta Selatan.  Back to film, ceritanya filmnya memang klise yaa, tentang seorang anak yang mempunyai impian dan berusaha mewujudkan mimpinya itu. Tapi filmnya ringan, enak ditonton, cocok buat seluruh keluarga ! Cara penyajiannya pun tidak ‘kampungan’, pengambilan gambar dalam film ini juga bagus. Sutradaranya, Ifa Isfansyah saya dengar-dengar baru menyelesaikan study di Korea Selatan, mungkin hal ini juga yang membuat film ini terasa ada sentuhan drama Korea-nya sedikit, bumbu komedinya juga sukses membuat saya tertawa. Menurut saya film ini memiliki deretan pemain yang pas sekali dengan karakter yang dibawakan, lalu kembali ke masalah pengambilan gambar yang mantap, didukung dengan soundtrack yang sesuai, beberapa sindiran kepada pemerintah yang cukup 'nyentil', dan unsur komedi yang berhasil memberi nilai lebih. Bicara soal nilai lebih, pasti ada kekurangannya juga, ya kalau cuma kekurangan kecil saja sekiranya tak perlu saya bahas disini (adegan iklan shampoo Lifeb*uy ya dimaklumi saja), insan perfilman Indonesia bisa memproduksi film bagus dan enak ditonton seperti ini saja saya sudah senang sekali. Lagipula tadi sewaktu nonton film ini, emosi saya berhasil dibuat naik turun, dari mulai tertawa, terharu, sedih, campur aduk! Padahal biasanya saya paling malas nonton film Indonesia, soalnya sering rugi, tak ada isinya (hampir) semua. Tapi satu hal yang perlu diketahui, jangan terlalu berharap banyak untuk porsi sepakbolanya, karena memang sedikit sekali. Dari yang saya dengar para pecinta sepakbola yang awalnya mengira kalau film ini 'bola banget' malah kecewa. Karena ya memang ini film keluarga, namun didukung dengan tema sepak bola, jadi lebih menitikberatkan pada unsur drama dibanding sepak bola itu sendiri. Buat yang suka malas nonton film Indonesia (saya termasuk salah satunya nih!), coba dulu deh nonton film ini, dijamin menghibur kok, lagipula bagus kan jadi sekalian bisa meningkatkan rasa..hmm.. nasionalisme kita yang sudah mulai karatan. Kalau tahun 2008 kita ada Laskar Pelangi, 2009 so far Garuda di Dadaku masih jadi juaranya! :)
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. CerPenDi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Premium Blogger Template